Hingga saat ini, belum ada kesepakatan mengenai definisi GIS yang
baku. Menurut Demers (1997) dalam Prahasta (2001: 56), sebagian besar definisi
yang diberikan di dalam berbagai pustaka masih bersifat umum, belum lengkap,
tidak presisi, dan bersifat elastik. Huxhold (2001:25) mengutarakan bahwa
terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi definisi
GIS.
Pertama, ada banyak definisi
sejumlah disiplin ilmu yang menggunakan sistem ini meliputi geografi, urban
planning, engineering, data processing, arsitektur lansekap, ilmu
lingkungan, dan sebagainya. Kedua, suatu sistem informasi
geografis terdiri dari seperangkat alat yang membantu meningkatkan kinerja para
professional dalam disiplin-disiplin ilmu tersebut.
Turban (2007) mengartikan GIS
sebagai sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk digunakan
sebagai wahana capturing, storing, modeling, retrieving,
checking, integrating, manipulating, analyzing, dan displaying data
spasial yang bergeoreferensi dengan digitasi peta.
Salah satu perusahaan penghasil aplikasi GIS terkemuka saat ini,
ESRI (1990), mendefinisikan GIS sebagai kumpulan yang
terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data
geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk
memperoleh, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi, menganalisis dan
menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi
geografis.
Masih banyak lagi definisi GIS yang beragam dari
banyak ahli. Namun terdapat benang merah antara definisi-definisi yang beredar,
yakni GIS meliputi sistem komputer/perangkat lunak dan keras serta SDM yang
dirancang secara efisien untuk mengelola data-data yang bergeoreferensi.
0 Komentar untuk "Mengenal Program Peta (ArcGIS) Bagi Pemula (1)"